Asa Warung Kecil Kembangkan Usaha dengan Dukungan Modal Bank Kalbar
Kamisa adalah warga Kota Pontianak. Di warung miliknya, ia menjual aneka kebutuhan rumah seperti sabun dan sampo, serta makanan ringan atau snack. Ia juga menjual jajanan pasar, aneka mie, dan beberapa minuman saset.
“Saya jualan es, mie tiaw goreng, dan teh es. Ada juga martabak, tela-tela, dan lainnya,” ungkap Kamisa.
Ia mengubah teras rumahnya menjadi warung kecil dengan aneka jualan. Sebelum memutuskan membuka warung, Kamisa adalah membantu keluarganya berjualan gorengan. Lokasi tempat ia berjualan kalai itu jauh dari tempat tinggal. Sejak melahirkan anak kedua, ia kesulitan ke lokasi berjualan gorengan.
Usaha yang dirintis sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Ia bisa membantu perekonomian keluarga kecilnya itu. Selain itu, ia juga meringankan beban suaminya yang bekerja menjual sayur di luar kota.
Walau berjalan dengan baik, namun Kamisa merasa perlu untuk mengembangkan usaha tersebut. Keterbatasan modal membuat warung miliknya tidak mampu menyediakan stok yang lebih banyak. Sementara untuk mengefisienkan waktu dan mengefektifkan anggaran, dibutuhkan pembelian barang dalam jumlah besar. Selain itu, ia juga ingin memberikan pelayanan yang lebih baik dengan memperbanyak produk yang dijual di warung miliknya itu.
Atas dasar itulah, ia mengambil langkah untuk mengembangkan usahanya dengan mengajukan modal dari Bank Kalbar. Kredit yang cocok untuk usaha kecilnya memang belum membutuhkan modal yang besar. Namun, modal yang kecil pun diyakininya bisa memberikan dampak positif bagi usahanya itu.
“Kemarin ajukan kredit Rp5 juta,” tuturnya.
Skema kredit yang diberikan Bank Kalbar adalah Kredit Usaha Mikro (KUM) Peduli. KUM Peduli merupakan kredit mikro Bank Kalbar yang berjangka waktu maksimal 1 tahun, untuk modal kerja dengan pola kewajiban menabung secara harian. Maksimum kredit untuk produk ini sebesar Rp5 juta dengan suku bunga lima persen. Produk ini memang ditujukan bagi pelaku usaha mikro seperti dirinya.
Dari modal lima juta itu, ia manfaatkan untuk menambah stok barang di warungnya. Jika biasanya hanya membeli barang dalam jumlah sedikit lantaran modal yang terbatas, kini ia bisa menambah jumlah barang tersebut dalam sekali belanja.
Tak hanya untuk menambah modal warung, uang tersebut juga digunakan untuk menambah modal usaha sayur yang dilakukan oleh suaminya. “Tiga juta untuk warung, dua juta untuk jualan sayur suami,” imbuhnya.
Ibu dua anak ini merasa bersyukur dapat berjualan sambil tetap bisa menyelesaikan pekerjaan rumah. Penghasilan yang didapat dari warung, sedikit banyak membantu perekonomian keluarganya.
Mengajukan kredit melalui skema KUM Peduli Bank Kalbar tersebut dilakukan sekitar sebulan yang lalu. M Ilham, suami Kamisa mengakui mendapatkan rekomendasi kredit usaha mikro Bank Kalbar tersebut dari seorang temannya. Selain karena sedang membutuhkan modal usaha, bunga yang murah membuatnya tertarik pada skema KUM Peduli.
“Prosesnya sebentar, dari pihak Bank Kalbar datang ke sini, lalu sekitar satu minggu sudah selesai prosesnya,” ucap Ilham.
M Ilham adalah pedagang yang menjual sayur-sayuran. Ia tak menjual di Pontianak melainkan di kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau. Lokasi itu dipilih lantaran pangsa pasarnya lebih menjanjikan.
Ilham mengatakan setiap bulan akan membayar angsuran hingga satu tahun ke depan. Dirinya berharap bisa mengajukan bantuan modal yang lebih besar lagi setelah kredit yang saat ini sedang berjalan selesai. Dengan bantuan modal yang mumpuni, ia berharap usahanya dapat berkembang semakin baik.(sti/ser)